Sumber foto: tempo.co
Sekitar empat bulan yang lalu, ketika itu Rotary International tengah berulang tahun ke-107, hal yang menghebohkan ini terjadi. Pada Kamis (23/2), Rotary Club (RC) Solo Kartini melantik anggota baru serta mengangkat anggota kehormatan, dan salah satunya adalah istri Walikota Solo, Iriana Joko Widodo.
Mengapa menjadi anggota Rotary Club menjadi menghebohkan? Itu reaksi yang wajar. Yang tidak wajar malah jika mereka bereaksi biasa-biasa saja. Karena bisa jadi, yang bereaksi biasa-biasa saja mungkin tidak pernah tau sejarah freemasonry di Indonesia.
Jadi, begini ceritanya:
Freemasonry atau Vrijmerselarij (Belanda) adalah sebuah organisasi persaudaraan internasional. Freemansonry pada zaman modern ini ditandai dengan berdirinya Grand Lodge di London, Inggris pada 1717. Sementara, para peneliti di Barat meyakini bahwa Freemasonry ini sebenarnya sudah ada sejak di Skotlandia pada abad ke-14, ketika Ksatria Templar ditumpas Raja Perancis Philipe le Bel dan Paus Klemens V.
Di indonesia, pada 1945-1950an loji-loji Freemasonry oleh kaum pribumi disebut dengan "Rumah Setan" disebabkan ritual kaum Freemason selalu melakukan pemanngilan arwah orang mati. Lama-kelamaan hal ini mengusik Soekarno, Presiden RI saat itu dan pada Maret 1950 dipanggillah tokoh-tokoh Fremasonry tertinggi Hindia Belanda yang berada di Loji Adhucstat atau Loji BIntang Timur (sekarang gedung Bappenas-Menteng) untuk dimintai klarifikasi.
Para tokoh ini berkelit dan menyebutkan bahwa kata "Setan" yang disebut oleh masyarakat pribumi mungkin berasal dari pengucapan "Sin Jan" (Saint Jean) yang merupakan tokoh suci kaum Freemason. Meski demikian, Soekarno tidak diam saja.
Hingga akhirnya pada Februari 1961, lewat Lemabaran Negara nomor 18/1961, Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Menyusul keluar juga Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala turunannya seperti Liga Demokrasi, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Logi (Loge Agung Indonesia), Ancient Mystical Organization of Rosi Crucians (AMORC), Moral Rearmament, Lions Club, Rotary Club, dan Baha'isme. Sejak itu, loji-loji mereka disita negara.
Memang, beberapa pihak menduga bahwa keluarnya Keppres ini merupakan upaya Soekarno sebagai respon atas penolakan manifesto politik-nya. Seperti yang bisa dilihat dari Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1961: "Organisasi yang tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia menghambat penyelesaian Revolusi atau bertentangan dengan cita-cita Sosialisme Indonesia, dilarang."
Karena dianggap tidak relevan dengan perkembangan politik di Indonesia, maka Presiden Abdurrahamn Wahid alias Gus Dur mencabut Keppres nomor 264/1962 tadi dan mengeluarkan Keppres Nomor 69 tahun 2000 pada 23 Mei 2000.
Kenapa Freemasonry menakutkan? Karena pada tahun 1717, gerakan yang melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson (seorang kepala gereja Protestan yang hakikatnya seorang Yahudi) ini memiliki beberapa tujuan, yaitu menhapus semua agama, menghapus sistem keluarga, menghancurkan sistem politik dunia, dan selaly berupaya untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak kehidupan politik, ekonomi dan sosial negara-negara non Yahudi atau Goyim (sebutan dari bangsa lain di luar Yahudi).
Begitu menakutkannya tujuan Freemasonry ini bahkan sampai pihak Vatikan saja mengharamkan anggotanya untuk menjadi anggota dari organisasi-organisasi ini dan menyatakan kalau ada anggota Vatikan yang menjadi anggota maka dia akan dianggap keluar daro Kekristenan. Bebrabagi Papal Condemnation dikeluarkan untuk hal ini, salah satunya adalah Humanus Genus yang dikeluarkan Paus Leo XIII pada 1884.
Nah, kembali ke Iriana istri Jokowi. Ia sempat berkomentar bangga dengan pelantikannya. "Bangga sudah menjadi anggota kehormatan RC Solo Kartini. Apalagi kegiatan RC Solo Kartini sama dengan kegiatan PKK Surakarta. Sehingga nantinya bisa disinergikan," katanya seperti dikutip dari Harian Joglosemar. Wah, bu, mungkin ibu tidak tahu sejarahnya Rotary Club. Kalau ibu tau, mungkin ibu akan berpikir ulang saat akan dilantik menjadi anggota kehormatan. Sementara, kok bisa ya PDIP yang embrio-nya berasal dari "semangat" Soekarno ini mencalonkan Jokowi untuk Jakarta 1 yang istrinya jelas memiliki hubungan dengan organisasi yang pada zaman Soekarno jelas-jelas dilarang? Entahlah, mungkin syahwat politik telah meruntuhkan dinding idealisme dan prinsip hanya demi sebuah kekuasaan. Entahlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar